27 Nov

Harmoni Orkestra, Kor, dan Suporter

Addie Muljadi Sumaatmadja dengan Twilite Orchestra-nya, Drs. A. G. Sudibyo dan paduan suara mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI), serta Yuli Sumpil, sang pemimpin ribuan Aremania (sebutan untuk fan Arema Indonesia) yang menyesaki Stadion Kanjuruhan. Mereka menjadi salah tiga yang dilahirkan untuk menjadi pemimpin sekaligus mengamini adagium yang terpampang dalam poster film ini yang berbunyi Read More

02 Oct

Prosa Para Pemadat Persija

“Some people believe football is a matter of life and death, I am very disappointed with that attitude. I can assure you it is much, much more important than that.”

Kurang sahih rasanya jika tak menyertai kutipan terkenal legenda Liverpool William ‘Bill’ Shankly di atas tatkala kita menyinggung kemesraan supporter dan klub gacoannya. Nukilan yang terdengar mainstream sih, tapi bukankah di era sekarang ‘hipster is the new mainstream’?

Pernyataan tersebut terlontar saat Shankly terkagum-kagum menyaksikan kekerabatan supporter Liverpool FC dan Everton FC menjelang klub kesayangan masing-masing bersua. Menjadi sebuah pemandangan yang langka memang jika mengingat fakta lapangan kedua klub yang adalah musuh bebuyutan alias rival sekota atau karib dengan sebutan Derby Merseyside.

Nah, jika kita runut ke film dokumenter yang bakal Anda simak sebentar lagi, karya sutradara paruh baya Andibachtiar Yusuf berjudul The Jak ini sekilas Read More

16 Jun

Syaeful Anwar, Lawan Lupa Keroncong Tugu

Tinggalkan dulu histeria tak wajar K-Pop, Sister Band, dan segala macam musik impor lainnya. Mari sejenak menolak lupa pada warisan moyang dengan menikmati melodi yang lain. Tak perlu jauh-jauh ke FX Senayan, karena yang akan Anda dengarkan sebentar lagi adalah melodi Keroncong Tugu dalam Musica de Tugu. Ya, sebuah film arahan Syaeful Anwar.

Kineria pun berkesempatan berbincang dengan sutradara kelahiran Bekasi, 26 tahun silam tersebut. Melalui surel, pria yang karib disapa Obek itu menceritakan ketertarikannya mengemas Keroncong Tugu dan Read More

23 Apr

Menikmati Rutinitas Banjir Jakarta

Banjir Jakarta tak lagi terasa sebagai musibah melainkan telah menjadi sebuah rutinitas. Imbasnya, masyarakat kembali harus menurunkan standar kesejahteraannya tatkala memilih berdomisili di Jakarta. Selain masalah macet, banjir katanya menjadi pokok konstrentasi dari para pemangku kepentingan ibu kota. Ya, sembarang membuang sampah sambil mencak-mencak menyalahkan pemerintah memang memuakkan, namun pengejawantahan dari program penanganan yang tampak kalah banyak dari mal-mal baru pun tak kalah memuakkannya.

Siklus banjir lima tahunan juga tengah dirasakan Enjeh, dara manis Read More

02 Mar

Ulasan Film “Senyawa”

Film Senyawa

Bagi masyarakat yang bermukim di perkampungan padat penduduk, ketenangan adalah semacam kemewahan yang begitu sulit digapai. Betapa tidak, semenjak roda aktifitas bergulir sesaat setelah Adzan Subuh berkumandang, bunyi-bunyian berasal dari berbagai sumber – bocah-bocah heboh bermain, pertikaian suami istri yang meledak-ledak, lengkingan suara penjaja makanan keliling, kendaraan bermotor berseliweran kesana kemari, hingga sesekali toa masjid mengumandangan Adzan maupun melantunkan ayat-ayat suci – senantiasa menghiasi silih berganti tiada berkesudahan hingga larut malam menjelang… jika cukup beruntung.

Tidak jarang pula walau hari telah begitu gelap, sejumlah pemuda masih asyik nongkrong sekadar untuk bercengkrama seraya menenggak kopi (atau bahkan minuman keras!). Polusi suara yang bercampur mulus bersama polusi udara ini pun telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi mereka yang memilih tinggal di perkampungan padat penduduk. Telah terbiasa di lingkungan semacam ini, penduduk pun Read More

24 Oct

Ulasan Film: “Purnama di Pesisir”

Bagi sebagian orang, purnama berarti keindahan. Memandangi bulan yang menampakkan wujudnya secara penuh, membulat, dan bersinar benderang adalah kenikmatan dari Tuhan yang sulit kamu sangkal. Ini adalah salah satu fenomena alam menarik nan memikat hati yang kehadirannya kerap kali dinanti-nanti oleh beragam lapisan masyarakat di berbagai penjuru dunia … pengecualian untuk warga di pesisir pantai, tentu saja.

Bagi mereka, purnama berarti ancaman. Bukan sekadar membawa keanggunan yang kemunculannya sepatutnya dirayakan secara suka cita, tetapi juga menggiring malapetaka yang keberadaanya butuh diantisipasi secara serius. Sekilas, terdengar mengada-ada sekaligus berlebih-lebihan. Tapi, kalau kita mengingat kembali, bulan purnama faktanya berkontribusi besar terhadap pasangnya air laut yang lalu menciptakan gelombang ombak besar, mengancam keberadaan masyarakat yang bermukim di rumah-rumah seputaran pantai. Kondisi semacam inilah yang menyebabkan warga pesisir pantai bukan termasuk ke dalam golongan penyambut datangnya bulan purnama.

Fakta unik seputar dampak bulan purnama terhadap kondisi masyarakat di sekitar pesisir pantai ini lantas diimplementasikan oleh Chairun Nissa ke dalam film pendek arahannya yang digarap sebagai bagian dari tugas akhirnya di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta berjudul “Purnama di Pesisir”. Read More