18 May

Didi Petet dan Kesan yang Terus Menggelinding

Lagi, jagat hiburan tanah air kehilangan salah satu pesohornya. Didi Widiatmoko berpulang. Mungkin Anda belakangan baru ngeh dengan nama asli Didi Petet tersebut. Aktor ulung kelahiran Surabaya 58 tahun silam yang telah membintangi lebih dari 50 judul film.

Didi Petet menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (15/5), di rumahnya yang terletak di Jln. Bampu Apus No. 76, Kedaung, Ciputat, Tangsel, sekitar pukul 5.00 WIB. Asam lambung yang dideritanya menjadi penyebab. Kesehatannya memburuk selepas pulang dari Milan, Italia, mewakili Indonesia dalam World Expo Milano 2015. Jenazah Didi dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia pun meninggalkan seorang istri, enam anak, seorang cucu, dan jutaan pecinta Film Indonesia.

Tertarik dunia teater sejak Sekolah Menengah Atas (SMA), Didi Petet ditakdirkan bertemu Djauhar Zaharsjah Fachruddin Roesli alias (Alm.) Harry Roesli, pintu gerbang Didi menuju dunia lakon profesional. Singkat cerita, Didi akhirnya memulai karir di dunia perfilman Indonesia dengan sebuah peran kecil dalam Semua Karena Ginah (1985) arahan Nya Abbas Akup. Debutnya berbuah manis. Dipercaya memerani Emon, akting Didi Petet kembali mendapat apresiasi (yang lebih besar) dari penonton saat ia membintangi Catatan Si Boy (1987) sutradara Nasri Cheppy. Peran yang memang membuktikannya sebagai aktor serba bisa. Dari situ, melambunglah nama Didi Petet. Salah satu netizen anonim yang turut mengucapkan bela sungkawa pun bercuit “#RIP Didi Petet, akting Emon yg kupikir memang cermin kesehariannya. Brilian!”.hqdefault

Setahun berselang, Didi Petet kembali ditunjuk menjadi pemeran pembantu, kala itu dalam Cinta Anak Jaman (1988). Akting Didi sebagai Bobby, sahabat Rendy (Donny Damara) dalam film arahan Buce Malawau tersebut diganjar Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 1988 kategori Aktor Pembantu Terbaik.

Jelang era 90-an, nama Didi Petet pun lekat dengan peranannya yang lain, ya, Kabayan. Kepiawaian beraktingnya selaku tokoh utama dalam Si Kabayan Saba Kota (1989) kreasi Eddy D. Iskandar lagi-lagi meyakinkan kita bahwa dunia seni peran Indonesia baru saja ditinggal salah satu penggedenya.

Selamat jalan Didi Petet, Tetaplah mengayomi Perfilman Indonesia dari sana…