27 Apr

EoS 2015 dan Sembilan Film Pendek asal Indonesia

Europe on Screen (EoS) kembali menyapa Indonesia. Memutar 62 film karya para sutradara dan produser kenamaan Eropa, EoS 2015 bakal dihelat 1-10 Mei mendatang. Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta menjadi enam kota yang kebagian memutar film-film tersebut dalam EoS tahun ini. Tak perlu ruwet-ruwet merogoh kocek, karena semua film yang akan ditayangkan dapat kamu simak secara bebas bayar alias gratis.

“Saya harap Europe on Screen 2015 dapat terus mempromosikan pemahaman antar budaya dan menjadi jembatan antar warga yang berbeda kepercayaan, pandangan, dan nilai. Sesuatu yang terasa semakin penting dengan adanya era globalisasi”, jelas Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Colin Crooks, dalam siaran pers yang diterima Kineria.

Terdapat dua film pemenang Oscar Read More

24 Apr

The Fox, Indonesia Pertama di Cannes Festival

CDDGd1IUgAADYDcThe Fox Exploits The Tiger’s Might hadir kembali. Setelah Goethehause dan Kineforum, Kamis (23/4), giliran Institut Prancis di Indonesia (IFI) menayangkan film arahan Lucky Kuswandi tersebut. Ya, film pendek Indonesia pertama yang sukses terseleksi untuk berkompetisi dalam Critic’s Week, Cannes Film Festival.

The Fox memberikan saya keleluasaan dalam membicarakan tema kekuasaan dan seksualitas secara terbuka, jujur dan dewasa. Keleluasaan tanpa penyensoran Read More

16 Mar

Ulasan Film “Kitchen Knight”

Pertama kali menonton film animasi ini, mungkin di benak Anda terlintas film Petualangan Sherina. Kenapa? Saksofon dan irama yang riang. Ya, hal yang diharapkan Donny Irianto—empunya film ini—menjadi stimulan bagi pemirsanya untuk menonton dengan nikmat hingga tuntas. Apalagi, untuk ukuran film pendek, Kitchen Knight punya durasi yang relatif singkat.

Setengah dua belas kurang sedikit di dapur yang jauh dari hiruk pikuk dapur restoran pada umumnya. Tumpukan wajan, panci, dan piring kotor tidak kelihatan lagi. Tampaknya, sedang ada yang dinanti oleh dua chef “penunggu” dapur berlantai papan catur itu. Benar saja, Dolares datang.

Siapa Doleras? Diantar sang supervisor restoran, ia bertandang mengenakan blus merah, lengkap dengan tudung kepala ala Ratu Elizabeth yang dihias ornamen mungil berwarna ungu. Perempuan berperawakan mirip salah satu petinggi partai politik di Indonesia ini ternyata seorang penguji yang akan Read More

22 Dec

Daftar Pemenang Piala Maya 2014

Piala Maya 2014 Dalam Foto Slideshow

Diawali dengan berbagai kegiatan berbentuk roadshow ke sejumlah universitas serta pemutaran film-film pilihan, Piala Maya 2014 mencapai puncaknya pada 20 Desember silam di Museum Nasional Jakarta. Derasnya hujan yang mengguyur Jakarta petang itu tak menyurutkan semangat para tamu undangan untuk meramaikan pesta kecil-kecilan dalam rangka mengapresiasi perfilman Indonesia ini. Terbukti, perhelatan tahunan yang telah memasuki usia ke-3 ini dihadiri oleh ratusan tamu undangan yang mempertemukan para pekerja film lintas generasi, pemerhati film, jurnalis, sekaligus penikmat film Indonesia.

Ketimbang menciptakan nuansa serba formil, Piala Maya justru membebaskan para tamu undangan untuk bersantai ria selayaknya tengah menghadiri pesta sahabat karib sehingga kemeriahan berbalut keintiman menyeruak terasa. Ada yang baru pertama kali berjumpa, ada yang bereuni dengan sahabat-sahabat lama, dan ada pula yang, yah, bertemu kembali dengan cinta lama. Tiada kecanggungan sedikit pun. Bahkan, Read More

19 Nov

Piala Maya 2014 Berwarna Semakin Maya

Gerakan anak muda Indonesia untuk Dunia Perfilman Indonesia   #cintacitacipta

Sebagaimana tahun 2013, di tahun 2014 ini Kineria.com kembali bekerjasama mendukung penyelenggaraan Piala Maya 2014.

Untuk tahun ini, Piala Maya berwarna semakin maya alias online dengan berbagai kegiatan di dunia maya : Open Submission, Open Recruitment, Pekan Film Online, Screening dan Voting online, semua di website Kineria.com

Dengan demikian para penghuni dunia maya bisa semakin terlibat dalam seluruh kegiatan festival film Piala Maya tahun ini, lebih dari hanya membaca dan komentar di linimasa saja.

Saat ini pendaftaran peserta kompetisi film untuk kategori dokumenter, film pendek, animasi, dan film daerah telah ditutup sejak 10 November lalu. Tahap berikut kegiatan Piala Maya adalah: Read More

12 May

Review : Bu

Berbincang mengenai tema abadi di dunia sinema Indonesia, maka itu tidak jauh-jauh dengan (salah satunya) adalah eksploitasi kemiskinan. Sineas dalam negeri ini begitu gemar berceloteh perihal duka nestapa dan penderitaan yang ‘sudah jatuh, tertimpa tangga, eh kejedot tembok, nyungsep ke got, kesamber petir pula’. Seolah-olah derita ini tak menemukan ujungnya. Memang bukan suatu tema yang bisa dibilang benar-benar salah (atau buruk) karena selama memeroleh penanganan yang tepat, tema yang berulang ini bisa menghasilkan sebuah tontonan yang menggigit dan menghentak. Selain itu, pemandangan semacam ini masih akrab dijumpai di lingkungan sekitar. Media film hanya sekadar dimanfaatkan untuk merekam keresahan atas kondisi yang masih saja tumbuh berkembang dengan subur ini. Salah satu sineas yang merasa resah, gelisah dan merasa perlu menyuarakan pendapatnya adalah Read More

25 Mar

‘Don’t Talk Love’ Berjaya di Akademi Film Indonesia 2014

Logo Akademi Film Indonesia

Kemenangan besar diraih oleh “What They Don’t Talk About When They Talk About Love” di Akademi Film Indonesia (Akademi FI) 2014 yang diselenggarakan pada 24 Maret 2014 di Bentara Budaya, Jakarta. Tiga puluh anggota dari Akademi FI sepakat untuk menobatkan film karya Mouly Surya ini sebagai pemenang Piala Jati Emas di tiga kategori utama yang dikompetisikan. Dengan kemenangan ini, film panjang kedua dari Mouly Surya setelah “Fiksi” ini resmi menyapu bersih semua piala dalam ajang penghargaan tersebut. Read More