25 Mar

‘Don’t Talk Love’ Berjaya di Akademi Film Indonesia 2014

Logo Akademi Film Indonesia

Kemenangan besar diraih oleh “What They Don’t Talk About When They Talk About Love” di Akademi Film Indonesia (Akademi FI) 2014 yang diselenggarakan pada 24 Maret 2014 di Bentara Budaya, Jakarta. Tiga puluh anggota dari Akademi FI sepakat untuk menobatkan film karya Mouly Surya ini sebagai pemenang Piala Jati Emas di tiga kategori utama yang dikompetisikan. Dengan kemenangan ini, film panjang kedua dari Mouly Surya setelah “Fiksi” ini resmi menyapu bersih semua piala dalam ajang penghargaan tersebut.

Tidak hanya memenangkan kategori paling prestisius, Film Terbaik, semata, “What They Don’t Talk About When They Talk About Love” juga memboyong oleh-oleh dalam bentuk Piala Jati Emas untuk Mouly Surya di kategori Sutradara Terbaik dan Skenario Terbaik.

“Sungguh suatu kehormatan bagi kita bisa menyapu bersih di semua kategori. Saya di sini mewakili Mouly Surya yang sedang berada di Paris mengucapkan terima kasih banyak,” ucap Fauzan Zidni, salah satu produser dari “What They Don’t Talk About When They Talk About Love”, kala menerima piala menggantikan Mouly Surya yang berhalangan hadir.

Pencapaian dari “What They Don’t Talk About When They Talk About Love” ini melampaui film garapan Teddy Soeriaatmadja, “Lovely Man”, di penyelenggaraan tahun lalu. Kala itu, “Lovely Man” berhasil menyabet dua kategori untuk penyutradaraan dan penulisan skenario. Langkah untuk menggapai kategori tertinggi dihentikan oleh “Postcards from the Zoo” buatan Edwin.

Selain menghadiahi film yang dinilai unggul dari aspek kesenian, Akademi FI pun turut membagikan Piala Jati Emas untuk film yang unggul di sisi komersil. Berdasarkan catatan jumlah penonton sepanjang tahun 2013 yang direkam oleh situs filmindonesia.or.id, kategori Film Terlaris pun diserahkan kepada “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” yang merangkul 1,72 juta penonton.

Perolehan jumlah penonton dari film produksi Soraya Intercine Films tersebut menggungguli “99 Cahaya di Langit Eropa” yang mengumpulkan 1,18 juta penonton, dan “Soekarno” dengan torehan angka sebesar 940 ribu penonton.

Di penyelenggaraan tahun kedua ini, Akademi FI yang memiliki tiga puluh anggota yang terdiri dari sejumlah pelaku sinema Indonesia, seperti Lukman Sardi, Salman Aristo, Mira Lesmana, Ifa Isfansyah, Didi Petet, Yadi Sugandi, Riri Riza, Nicholas Saputra, Aline Jusria, hingga JB Kristanto, menyeleksi 93 film Indonesia yang dipertontonkan ke khalayak ramai pada tahun 2013.

Untuk menentukan sebuah film hingga menjadi pemenang, terdapat tiga proses yang harus dilewati. Pertama, anggota redaksi Akademi FI menyusun daftar rekomendasi film yang dianggap layak untuk diunggulkan. Selanjutnya, 18 film yang lolos di penyaringan tahap pertama dikerucutkan menjadi lima yang dinilai menggunakan sistem peringkat yang kemudian melahirkan daftar unggulan. Pada proses terakhir, setiap anggota Akademi FI melakukan voting untuk menentukan pemenang.

Berikut ini adalah daftar lengkap unggulan dan pemenang di Akademi FI 2014:

Unggulan Film Terbaik:

  • What They Don’t Talk About When They Talk About Love (Parama Wirasmo, Tia Hasibuan, Fauzan Zidni, Ninin Musa) (pemenang)
  • Belenggu (Upi, Frederica)
  • Sokola Rimba (Mira Lesmana)
  • Something in the Way (Indra Tamoron Musu, Teddy Soeriaatmadja)
  • Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (Yosep Anggi Noen)

Unggulan Sutradara Terbaik:

  • Mouly Surya (What They Don’t Talk About When They Talk About Love)(pemenang)
  • Riri Riza (Sokola Rimba)
  • Teddy Soeriaatmadja (Something in the Way)
  • Upi (Belenggu)
  • Yosep Anggi Noen (Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya)

Unggulan Skenario Terbaik:

  • Mouly Surya (What They Don’t Talk About When They Talk About Love)(pemenang)
  • Riri Riza (Sokola Rimba)
  • Teddy Soeriaatmadja (Something in the Way)
  • Upi (Belenggu)
  • Yosep Anggi Noen (Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya)

Film Terlaris:

  • Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Soraya Intercine Films)