21 Aug

Ulasan Film: “Langka Receh”

Saya teringat kembali tatkala dulu tertawa ngikik berderai-derai ketika pertama kali menyimak “Langka Receh”. Film ini merupakan sebuah tontonan sederhana sarat makna yang sukses menyentil, tanpa pernah sekalipun terkesan ceriwis, yang ide dasarnya beranjak dari kehidupan sehari-hari.

Bersama dengan ratusan penonton yang menghadiri Malam Penghargaan di Festival Film Solo 2012, tepuk tangan riuh bergemuruh dihaturkan kepada dua pembuat film, Miftakhatun dan Eka Susilawati, atas kegemilangan mereka dalam menyalurkan kritik sosial dalam “Langka Receh” melalui cara yang jenaka, menghindari segala sesuatu berbau klise maupun menggurui, namun tanpa kehilangan esensi gagasannya.

Kemenangan berhasil mereka genggam kala itu. Bahkan yang lebih penting dari itu, “Langka Receh” pun berhasil memenangkan hati dari para penonton, terutama saya yang hingga kini selalu merekomendasikan film ini ke beberapa teman lantaran menganggapnya sebagai salah satu film pendek terbaik yang pernah dibuat. Read More