11 Sep

Getir Fitri di Malam Idul Fitri

Tetap “ngejablay” dalam atmosfer Idul Fitri memang menjadi fenomena yang terlihat paradoks. Terlebih jika sosok tersebut pun memiliki nama Fitri—yang secara harfiah banyak orang mengartikannya ‘suci’—. Irisan antara Idul Fitri, Fitri, dan dunia esek-esek memang menjadi gagasan utama dalam film yang juga diberi judul Fitri ini. Film karya Sidi Saleh yang duluan digarap sebelum Maryam (2014) coba membawa kisah seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terpaksa melakukan rutinitasnya di saat teman-teman seprofesinya menikmati hasil keringat dan asyik berkumpul bersama keluarga di kampung halaman mereka masing-masing. Fitri dalam Fitri harus rela tak pulang kampung sembari mengarungi kegetiran ‘malam takbiran’-nya.

Negosiasi alot berakhir buntu yang dilakukan sang mucikari kepada Fitri untuk menunda kepulangannya hingga ba’da lebaran, tidak diindahkan dara bertubuh sintal itu. Sadar “ATM berjalannya” pulang kampung, Read More

10 Jul

Ironi di Kota Santri

Jika Anda ingin merasakan bagaimana kehidupan pesantren namun ogah masuk pesantren yang hanya diizinkan pulang ke rumah setahun dua kali, Ramadan ini adalah momentum Anda. Gerakan Nasional “Ayo! Mondok” atau pesantren-pesantren kilat lainnya yang mewajibkan pesertanya untuk belajar dan menginap untuk beberapa hari saja bisa menjadi solusi. Jadi jangan takut-takut rindu pacar rumah, tak bisa menggerayangi ponsel, atau khawatir tak lagi dapat melancong ke mal esok hari, lha kan paling absennya cuma 3-4 hari atau lebih lha dikit. Masih ga mau juga? Ya sudah, mungkin memang saatnya Anda menyimak film karya Orizon Astonia ini. Jiwa-jiwa muda yang terkungkung yang akhirnya menemukan “passion” mereka masing-masing. Ya, Lewat Sepertiga Malam menawarkan tontonan yang agaknya bakal dinyinyiri oleh Read More