21 Aug

Ulasan Film: “Gending Tengah Malam”

Tidak seperti dalam film panjang, genre horor bisa dibilang kurang populer di semesta film pendek. Terbatasnya lahan untuk komersialisasi dan minimnya festival film yang mengkhususkan diri untuk berkecimpung di genre ini – nyaris seluruhnya berada di negara lain – menjadi kendala utama. Sineas enggan mengambil resiko, lebih memilih mengeksplorasi kemampuan diri di ranah lain. Akibatnya, begitu sulit menjumpai film pendek yang bermain-main dengan para memedi di Indonesia. Jumlah yang dipertontonkan ke khalayak ramai setiap tahunnya bisa dihitung menggunakan jari tangan. Itulah mengapa, ketika ada satu yang menonjol, perbincangan di antara para pecinta film pun seolah tak akan menemui titik ujungnya.

Dedy Syahputra berpotensi menggiring film arahannya, “Gending Tengah Malam”, ke arah itu – menjadi bahan pembicaraan mengasyikkan bagi mereka yang mengapresiasi film pendek. Komposisi yang dipersiapkan mengingatkan pada “Titisan Naya” milik Riri Riza, atau jika diperkenankan mencatut film panjang sebagai referensi, maka “Keramat” garapan Monty Tiwa muncul pertama kali ke permukaan. Read More